PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Written by Mas Tri Posted in:

1. Judul
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangun Ruang Materi Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011.
2. Latar Belakang
Alat peraga Matematika merupaka suatu perangkat yang cukup penting karena merupakan salah satu sarana dan komponen utama dalam menganalisis materi. Alat peraga pada dasarnya merupakan salah satu bentuk media (sarana) sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran, terutama dalam pembelajaran matematika sebagai proses. Prof Sutriyono menjelaskan, matematika masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian siswa di sekolah maupun bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Hal ini disebabkan pembelajaran matematika masih sekedar memasukkan pengetahuan ke dalam kepala siswa sehingga siswa menganggapnya membosankan. Oleh karena itu, cara pengajaran perlu diubah, yaitu mengonstruksi konsep yang sesuai dengan pengalaman siswa. Pengajar harus mengenal secara pasti corak pemikiran matematika dari siswa. Pembelajaran yang baik perlu menggunakan alat peraga yang sesuai. Berbagai jenis alat peraga bisa dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan alat peraga siswa dituntut dan mendapat peluang untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan mental dan fisiknya melalui kegiatan belajar seperti melakukan pengamatan, klasifikasi, pengukuran, meramalkan, menyusun hipotesis, menarik kesimpulan dan melakukan percobaan, serta ketrampilan proses lainnya.
Di SD 2 Tamanrejo siswa kelas IV dalam proses pembelajaran Matematika sudah menggunakan alat peraga sebagai media yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam belajar Namun tidak semua materi yang diajarkan sudah tersedia alat peraga dalam KIT Matematika, untuk itu guru dan siswa berusaha untuk mengembangkan peraga, salah satunya adalah membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Namun disadari bahwa tidak semua siswa dapat memahami proses pembelajaran Matematika tentang jaring-jaring kubus dan balok, hal ini menunjukkan bahwa jaring-jaring kubus dan balok bagi siswa masih dirasa sulit. Oleh sebab itu guru berupaya menggunakan peraga sebagai alat ukur dan proses pembelajaran siswa di dalam memahami bangun ruang kubus dan balok.
Diantara penyebab kesulitan pembelajaran Matematika tentang jaring-jaring kubus dan balok yang dialami oleh siswa SD 2 Tamanrejo siswa kelas IV, antara lain kurang bisa merangkai bidang sehingga tidak membentuk suatu bangun ruang, siswa kurang berlatih, banyak mengeluarkan biaya.
Mengingat pentingnya penggunaan alat peraga dalam setiap pembelajaran Matematika maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangun Ruang Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011”.
3. Permasalahan
Sebagaimana latar belakang tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang olah angka, untuk menunjang agar matematika mudah dipahami siswa maka digunakanlah alat peraga, maka manfaat yang dapat diperoleh siswa antara lain dapat meingkatkan motivasi belajar, dapat menyediakan variasi belajar, dapat memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar, dapat memberikan contoh yang selektif, dapat merangsang berpikir analisis, dapat memberikan situasi belajar yang tanpa beban atau tekanan.
Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Oleh karena itu dalam permasalahan ini dibahas antara lain mengenai :
a. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan Menggunakan Alat Peraga Bangun Ruang Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok ?
b. Apakah pendekatan CTL tersebut mampu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011?
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah Mendiskripsikan Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangun Ruang Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011
b. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi dan referensi tambahan bagi guru tentang pentingnya menggunakan alat peraga jaring-jaring bangun ruang dalam pembelajaran matematika.
Adapun manfaat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1) Bagi Guru
a) Dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangun Ruang Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011
b) Dapat memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangun Ruang Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/20112.
2) Bagi Siswa
a) Dapat memacu siswa dalam belajar agar lebih giat terutama pada Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/20112
b) Dapat meningkatkan siswa agar lebih mampu belajar mandiri terutama pada Materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok Melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas IV SD 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2010/20112.
3). Sekolah
a) Dapat memberikan sumbangan perbaikan pembelajaran dan peningkatan prestasi bagi siswa kelas IV SD 2 Tamanrejo melalui pendekatan CTL.
b) Sebagai acuan bagi peneliti lain yang tertarik akan masalah pembelajaran ini sehingga dapat diterapkan atau dikembangkan disekolah lain.
5. Kajian Pustaka
a. Prestasi Belajar Matematika
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001: 895) prestasi diartikan sebagai yang telah dicapai (telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Menurut Arifin (1991: 3), prestasi berarti hasil usaha. Dalam hubungannya dengan usaha belajar, prestasi berarti hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada kurun waktu tertentu. Prestasi belajar siswa mampu memperlihatkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan/pengalaman dalam bidang ketrampilan, nilai dan sikap.
Dalam beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang telah dicapai oleh seseorang sedang prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu.
Seorang siswa yang telah melakukan kegiatan belajar matematika, dapat diukur prestasinya setelah melakukan kegiatan belajar tersebut dengan menggunakan suatu alat evaluasi. Jadi prestasi belajar matematika merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari matematika dalam kurun waktu tertentu dan diukur dengan menggunakan alat evaluasi (tes).
1) Matematika
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang olah angka (bilangan-bilangan) Amran YS Chaniago (2002:386)
2) Kubus
Kubus adalah suatu bangun ruang yang mempunyai 6 bidang sisi kongruen berbentuk bujur sangkar, ada 12 rusuk yang sama panjang dan 8 titik sudut @ 900 . Nur Azman (2004:131)
3) Balok
Balok adalah suatu bangun ruang dengan alas persegipajang, dimana rusuk tegak terhadap alasnya disebut tinggi balok serta mempunyai 12 rusuk, 6 bidang sisi dan 8 titik sudut. Nur Azman (2004:131)
4) Jaring-jaring Bangun Ruang
Jaring-jaring bangun ruang adalah rangkaian bidang yang dapat membentuk suatu bangun ruang. Tidak semua rangkaian bidang membentuk jaring-jaring suatu bangun ruang. Untuk menentukan jaring-jaring dari suatu bangun ruang adalah sebagaiu berikut : mengiris tiap sambungan bidang pada bangun ruang tersebut, tetapi tidak sampai lepas, merentangkan bidang tadi sehingga membentuk rangkaian bidang. Muchtar A. Karim (2005:2.23)
b. Alat Peraga
Berbicara tentang alat peraga sebagai media pendidikan dan pengajaran kita dapat melihatnya dalam pengertian yang luas maupun yang terbatas. Pandangan para ahli (dalam Nochi Nasution,2005:7.3) menjelaskan pengertian alat peraga, sebagai berikut :
1) Gagne menempatkan alat peraga sebagai komponen sumber, dia mendifinisikan alat peraga sebagai,”komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar”.
2) Briggs berpendapat bahwa harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar. Alat peraga sebagai “wahana fisik yang mengandung materi pelajaran”.
3) Wilbur Achramm nampaknya melihat alat peraga dalam pendidikan sebagai suatu teknik untuk menyampaika pesan. Oleh sebab itu dia mendifinisikan alat peraga, sebagai berikut “alat peraga adalah teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran”.
4) Yusuf hadi Miarso melihat alat peraga secara makro dalam keseluruhan sistem pendidikan sehingga difinisinya berbunyi “Segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar”.
c. Tujuan Penggunaan Alat Peraga
Nochi Nasution (2005:7.4) menyebutkan tujuan pengguaan alat bantu pengajaran untuk :
1) Memeperjelas informasi..
2) Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting.
3) Memberi variasi dalam pengajaran.
4) Memperjelas struktur pengajaran.
5) Motivasi belajar..
Pada bagian lain Nochi Nasution (2005:7.4) menjelaskan bahwa alat peraga sebagai alat bantu dalam pembelajaran memiliki fungsi yang jelas, yaitu memperjelas, memudahkan siswa memahami konsep/prinsip atau teori, dan membuat pesan kurikulum yang akan disampaikan kepada siswa menarik, sehingga motivasi belajar siswa meningkat dan proses belajar dapat lebih efektif dan efesien.
d. Pentingnya Alat Peraga Matematika
Penggunaan alat peraga sangat dibutuhklan dalam pengajaran Matematika. Secara umum peranan alat peraga antara lain :
1) Dapat mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antara siswa dan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa agar dapat mendorong kegiatan belajar mengajar, sehingga pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa.
3) Dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa, sehingga perhatian siswa dapat terpusat pada bahan pengajaran yang diberikan guru.
4) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar sehingga membuat pelajaran lebih lama ingat.
5) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri di kalangan siswa.
Dengan melihat peranan alat peraga, maka manfaat yang dapat diperoleh siswa antara lain dapat meingkatkan motivasi belajar, dapat menyediakan variasi belajar, dapat memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar, dapat memberikan contoh yang selektif, dapat merangsang berpikir analisis, dapat memberikan situasi belajar yang tanpa beban atau tekanan. Sedangkan manfaat alat peraga Matematika bagi guru antara lain dapat memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran , dapat memberikan sistematika mengajar , dapat memudahkan kendali pengajaran , dapat membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian , dapat membangkitkan rasa percaya diri dalam mengajar , dapat meningkatkan kualitas pengajaran. Nochi Nasution (2005:7.8)
e. Hakekat Pembelajaran CTL
Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), peAlat Peragaan (Alat Peragaing), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)
f. Penerapan Pendekatan CTL Di Kelas
Pembelajaran dengan pendekatan CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, mata pelajarani apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Pembelajaran CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
1) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
2) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
3) Ciptakan masyarakat belajar.
4) Hadirkan Alat Peraga sebagai contoh pembelajaran
5) Lakukan refleksi di akhir pertemuan
6) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
6. Rencana dan Prosedure Penelitian
a. Subjek Penelitian, tempat, waktu, dan lama tindakan.
1) Subjek Penelitian
Subyek penelitian atau siswa yang akan dikenai kegiatan penelitian adalah peserta didik yang sungguh-sungguh telah teridentifikasi mengalami kesulitan memahami jaring-jaring kubus dan balok. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo.
2) Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal pada Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011
3). Waktu Penelitian
Penelitin dilaksanakan selama 2 bulan efektif yaitu mulai Oktober s.d Nopember 2010
4). Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Januari, mulai dari siklus I dan siklus II.
Subyek penelitian atau siswa yang akan dikenai kegiatan penelitian adalah peserta didik yang sungguh-sungguh telah teridentifikasi mengalami kesulitan memahami jaring-jaring kubus dan balok. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Tamanrejo Kecamatan Sukorejo dan rencana tindakan selama 2 bulan.
b. Prosedure dan Langkah-langkah PTK
Penelitian yang peneliti laksanakan menggunakan penelitian tindakan kelas melalui dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga kegiatan yaitu :
1). Perencanaan
Meliputi penyampaian materi pelajaran, praktik membaca, latihan soal dan Tes Formatif.
2). Pelaksanaan Tindakan
a). Siklus I meliputi : Pendahuluan, Kegiatan Pokok dan Penutup
b). Siklus II meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan Penutup
3). Observasi, Evaluasi dan Refleksi,
dimana perlu adanya pembahasan antara siklus-siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.
7. Jadwal Penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penelitian ini diperkirakan seluruhnya adalah selama 2 bulan.
Dengan rincian sebagai berikut :


1 Perencanaan
2 Pelaksanaan Tindakan
3 Observasi, evaluasi, dan refleksi
8. Biaya Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan biaya sebesar Rp. 930.000
1. Tahap Perencanaan
a. Orientasi Lapangan Rp 50.000
b. Pengajuan Judul Rp 50.000
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pengembangan Instrumen Rp 75.000
b. Pengumpulan Data Rp 75.000
c. Analisis Data Rp 100.000
d. Pengolahan data Rp 150.000
3. Observasi, evaluasi, dan refleksi
a. Penyusunan Laporan Rp 150.000
b. Revisi / Perbaikan Rp 100.000
c. Penggandaan Rp 180.000
Jumlah Rp 930.000
9. Personal Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara mandiri
10. Daftar Pustaka
Agus Rachmat,2004, Konsep dasar IPA IIk, Jakarta : Universitas Terbuka
Amran YS Chaniago,2004, Kamus lengkap bahasa Indonesia, Bandung : Pustaka Setia
BSNP,2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasat Tingkat SD/MI Mapel Matematika.Jakarta
Depdikbud, 1994,Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar, Jakarta:
Engkoswara, 1992, Jurnal pendidikan, Jakarta : Depdikbud
Igak Wardani, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universitas Terbuka
Populair Sains Group, 2004, Intisari Metematika dan tehnik Berhitung Bandung : Penabur Ilmu
Nana Syaodih Sukmadinata,2006. Metode penelitian Pendidikan, Jakarta: Rosda.
Nochi Nasution,2006. Pendidikan IPA di SD, Jakarta: Universitas Terbuka
Oemar Hamalik, 2005,Proses belajar mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Sriyono,2004, Sains 5untuk kelas 5 SD, Jakarta : Sunda kelapa Pustaka
Syaiful bahri Djamarah, 2006, Strategi belajar mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Muchtar A.Karim, 2005,Pendidikan Matematika II, Jakarta: Universitas Terbuka

Read more

Introduction

GAMES

PRIMBON RAMALAN JODOH