meningkatkan harkat, martabat, citra dan profesionalisme guru
A.Pendahuluan
Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning). Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material). Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profil kemampuan tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan yang tepat. Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan kecepatan belajarnya. Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mencapai kompetensi.
Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar. Untuk itu, maka berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian sumber belajar dan bahan ajar.
B.Pengertian
1.Sumber Belajar
Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.
Sumber belajar dalam website bced didefinisikan sebagai berikut: Learning resources are defined as information, represented and stored in a variety of media and formats, that assists student learning as defined by provincial or local curricula. This includes but is not limited to, materials in print, video, and software formats, as well as combinations of these formats intended for use by teachers and students.
http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28, 1999.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004)
Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
b.Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
c.Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d.Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
e.Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.
2.Bahan Ajar
Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Pengertian bahan ajar yang lain yaitu: bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Bentuk-bentuk bahan ajar dapat berupa:
1.Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
2.Audio Visual seperti: video/film,VCD
3.Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
4.Visual: foto, gambar, model/maket.
5.Multi Media: CD interaktif, Computer Based, Internet
C. LKS
Salah satu komponen pendukung dalam pengembangan bahan ajar yaitu lembar kegiatan siswa. Lembar kegiatan siswa atau “student work sheet” ialah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori maupun praktik.
1.Langkah-langkah penulisan LKS adalah sebagai berikut :
a.Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.
b.Menyusun peta kebutuhan LKS
c.Menentukan judul LKS
d.Menulis LKS
e.Menentukan alat penilaian
2. Struktur Lembar Kerja Siswa secara umum adalah sebagai berikut :
a.judul, mata pelajaran, semester, tempat
b.petunjuk belajar
c.kompetensi yang akan dicapai
d.indikator
e.informasi pendukung
f.tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
g.penilaian
D. Perbedaan bahan ajar dan buku teks
Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar (KBM), sementara buku teks adalah sumber informasi yang disusun dengan urutan atau struktur berdasar bidang ilmu tertentu.
Untuk perbedaan lebih lanjut,
1.Ciri-ciri bahan ajar:
a.Menimbulkan minat baca
b.Ditulis dan dirancang untuk siswa
c.Menjelaskan tujuan instruksional
d.Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
e.Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
f Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
g.Mengakomodasi kesulitan siswa
h.Memberikan rangkuman
i.Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
j.Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
k.Dikemas untuk proses instruksional
l.Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
m.Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
2.Ciri-ciri buku teks:
a.Mengasumsikan minat dari pembaca
b.Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
c.Dirancang untuk dipasarkan secara luas
d.Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
e.Disusun secara linear
f.Stuktur berdasar logika bidang ilmu
g.Belum tentu memberikan latihan
h.Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
i.Belum tentu memberikan rangkuman
j.Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
k.Sangat padat
l.Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.
D. Jenis-jenis bahan ajar
1.Bahan cetak (printed): handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
2.Bahan ajar dengar (audio): kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3.Bahan ajar pandang dengar (audio visual): video compact disk, film.
4.Bahan ajar multimedia interaktif (interacitive teaching material): Computer Assisted Instruction (CAI), compact disk (CD), multimedia pembelajaran interaktif.
5.Bahan Ajar Berbasis web (web based learning materials)
E. Alur Prosedur Kerja Pengembangan Bahan Ajar
F. Instruksi Kerja Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Copyright 2010 TRUBUS DOT COM
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All